PYTHON
Paradigma : multi-paradigm: object-oriented,
imperative, functional, procedural, reflective
Muncul Tahun : 1991
Perancang : Guido van Rossum
Pengembang : Python Software Foundation
Rilis terbaru : 3.2.3 /
11 April 2012 ; 2 tahun yang lalun2.7.3
Sistem
pengetikan: duck, dynamic, strong
Implementasi : CPython, IronPython, Jython, Python for
S60, PyPy
Dialek: Cython, RPython, Stackless Python
Terpengaruh oleh : ABC,[1] ALGOL 68,[2] C,[3] C++,[4]
Dylan,[5] Haskell,[6] Icon,[7] Java,[8] Lisp,[butuh rujukan] Modula-3,[4] Perl
Mempengaruhi : Boo, Cobra, D, Falcon, Groovy, JavaScript,
Ruby[9]
Sistem operasi : Cross-platform
Lisensi : Python
Software Foundation License
Situs web : python.org
Python
adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna[10] dengan filosofi
perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.[11] Python diklaim
sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode
yang sangat jelas,[12] dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar
yang besar serta komprehensif.
Python
mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi; pada
pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman
fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa
pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti
halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan
sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup
konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa
skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat
lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.
Saat ini kode
python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa
diantaranya dalah:
Ø Linux/Unix
Ø Windows
Ø Mac
OS X
Ø Java
Virtual Machine
Ø OS/2
Ø Amiga
Ø Palm
Ø Symbian
(untuk produk-produk Nokia)
Python
didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Lihat
sejarahnya di Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh
dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi
Python tidak bertentangan baik menurut definisi Open Source maupun General
Public License (GPL)
Daftar isi [sembunyikan]
1 Sejarah
2 Fitur
3 Masukan /
Keluaran
4 Halo Dunia
5 Lihat pula
6 Rujukan
7 Pranala luar
Sejarah[sunting
| sunting sumber]
Python
dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai
kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI
adalah 1.2.
Tahun 1995,
Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi
terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang
inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan
membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah
mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke
DigitalCreations.
Saat ini
pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir
Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah
organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual
Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh
perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan
versi 3.0.
Nama Python
dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan Guido pada
acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali
ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam
korespondensi antar pengguna Python.
Fitur[sunting |
sunting sumber]
Beberapa fitur
yang dimiliki Python adalah:
memiliki
kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul
'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
memiliki tata
bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
memiliki aturan
layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan
ulang kode sumber.
berorientasi
obyek.
memiliki sistem
pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)
modular, mudah
dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat
dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
memiliki
fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman
Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga
para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara
langsung.